Belanegara – Tren kenaikan harga emas tampaknya belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Setelah menembus angka fantastis Rp1,85 juta per gram, prediksi kenaikan harga emas hingga menembus angka Rp2 juta per gram pun dilontarkan oleh para ahli. Apakah prediksi ini akan menjadi kenyataan? Mari kita telusuri lebih dalam.
Gema Goeyardi, CEO Astronacci International, seorang pengamat pasar yang berpengalaman, menyatakan keyakinannya akan terus berlanjutnya tren kenaikan harga emas. Dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (15/4), ia memprediksi harga emas akan mencapai USD3.309 per troy ounce pada akhir tahun, atau setara dengan lebih dari Rp2 juta per gram.

"Ke depan, harga emas masih akan melanjutkan kenaikannya hingga target akhir tahun di harga USD3.309 per troy ounce, atau bisa melewati Rp2 juta per gram," tegas Gema.
Menurut Gema, pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing dan tekanan inflasi global menjadi faktor pendorong utama kenaikan harga emas ini. Analisis teknikal menggunakan pendekatan Elliott Wave juga mendukung prediksi tersebut. Gema melihat harga emas saat ini berada dalam fase corrective wave daily, yang secara umum mengindikasikan potensi kenaikan lebih lanjut.
Lebih lanjut, Gema menambahkan bahwa kondisi ekonomi dan geopolitik global saat ini masih sangat kondusif bagi reli harga emas. Kebijakan moneter global yang cenderung longgar diperkirakan akan semakin mendorong kenaikan harga emas dalam waktu dekat. Artinya, investor perlu mewaspadai potensi kenaikan harga emas yang signifikan ini dan mempertimbangkan strategi investasi mereka dengan bijak. Apakah Anda sudah siap menghadapi lonjakan harga emas ini?