Belanegara – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, baru-baru ini membocorkan rencana ambisius pemerintah: pengembangan potensi energi air mencapai 3.600 gigawatt (GW). Proyek raksasa ini diprediksi akan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi Indonesia yang signifikan. Bayangkan, potensi lapangan kerja yang tercipta mencapai 300.000 posisi baru, serta pemasukan devisa hingga US$70 miliar! Angka fantastis ini tentu saja menarik perhatian dunia, termasuk sebagai respons atas tarif impor 32 persen yang diterapkan Amerika Serikat (AS) terhadap produk Indonesia.
Bahlil menjelaskan, pengembangan energi air skala besar ini bukan hanya sekadar proyek infrastruktur, melainkan strategi cerdik untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah ekonomi global. "Ini bagian dari strategi perdagangan kita," tegasnya. Ia menekankan pentingnya membangun komunikasi politik dan ekonomi yang saling menguntungkan dengan negara-negara lain, termasuk AS. Dengan kata lain, pengembangan energi terbarukan ini tidak hanya menjawab kebutuhan domestik, tetapi juga menjadi senjata ampuh dalam persaingan ekonomi internasional.

Meskipun detail teknis dan rencana implementasi proyek masih belum diungkap secara rinci, potensi dampaknya terhadap perekonomian Indonesia sangat menjanjikan. Selain menciptakan lapangan kerja dalam jumlah besar, proyek ini juga berpotensi mengurangi ketergantungan Indonesia pada energi fosil, sekaligus mendorong pertumbuhan sektor-sektor terkait seperti manufaktur peralatan, konstruksi, dan jasa. Pemerintah, menurut Bahlil, sedang serius mengkaji potensi ini dan akan segera merilis langkah-langkah konkrit dalam waktu dekat. Proyek ini diharapkan mampu menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Kita tunggu saja kabar selanjutnya!