Belanegara – Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, baru-baru ini membocorkan potensi ekonomi luar biasa yang terpendam di Indonesia: hidrogen hijau. Bukan sekadar energi terbarukan, hidrogen hijau diprediksi akan menyuntikkan dana segar hingga USD70 miliar ke Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2060! Lebih mengejutkan lagi, proyeksi ini dibarengi dengan penyerapan tenaga kerja baru yang fantastis, mencapai 300.000 orang di sektor elektrolisis hidrogen hijau. Berita ini tentu menjadi angin segar bagi perekonomian Indonesia di tengah persaingan global yang semakin ketat.
Bahlil menekankan pentingnya peningkatan daya saing Indonesia di sektor energi hijau. Menurutnya, Indonesia memiliki keunggulan kompetitif yang mampu menembus pasar global, khususnya Eropa dan Amerika Serikat. "Kita punya keunggulan kompetitif di energi hijau, dan ini bisa kita manfaatkan untuk penetrasi pasar di Eropa, Amerika, dan negara-negara lainnya," tegas Bahlil dalam pernyataannya pada Rabu (16/4/2025). Ia menambahkan, sukses di pasar internasional ini membutuhkan kolaborasi dan strategi ekonomi yang saling menguntungkan.

Bahlil juga optimistis terhadap teknologi hidrogen hijau yang semakin terjangkau dan kompetitif. Hal ini membuka peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi pemain utama di pasar energi hijau global. Dengan potensi pendapatan yang luar biasa dan peluang kerja yang melimpah, pengembangan hidrogen hijau bukan hanya sekadar investasi di sektor energi, tetapi juga investasi masa depan perekonomian Indonesia. Pemerintah pun didorong untuk terus mendukung pengembangan industri ini agar Indonesia dapat meraih keuntungan maksimal dari potensi emas hijau ini. Pertanyaannya kini, bagaimana strategi pemerintah untuk merealisasikan potensi fantastis ini? Kita tunggu kabar selanjutnya.