Belanegara – Pernah bertanya-tanya siapa di balik kesuksesan Superindo, supermarket yang jadi langganan belanja keluarga Indonesia? Jawabannya tak sesederhana yang dibayangkan. Bukan satu orang, melainkan kolaborasi raksasa bisnis yang menarik untuk diulas. Belanegara.co mengungkap fakta mengejutkan di balik merek dagang yang akrab di mata ini.
Ternyata, Superindo merupakan buah kerjasama strategis antara dua pemain besar: Salim Group, konglomerasi bisnis Indonesia yang sudah tak perlu diragukan lagi, dan Ahold Delhaize, raksasa ritel multinasional asal Belanda. Kolaborasi yang terjalin sejak 1997 ini memadukan keahlian Salim Group dalam memahami pasar domestik dengan pengalaman Ahold Delhaize dalam manajemen ritel kelas dunia.

Struktur kepemilikan pun terungkap. Ahold Delhaize memegang saham mayoritas, tepatnya 51%, sementara Salim Group menguasai 49% saham PT Lion Super Indo, perusahaan yang menaungi seluruh operasional Superindo. Meski begitu, kantor pusat PT Lion Super Indo berlokasi di Zaandam, Belanda. Hal ini menunjukkan peran kunci Ahold Delhaize dalam strategi bisnis dan manajemen perusahaan.
Dengan lebih dari 40 toko tersebar di Pulau Jawa dan Sumatra bagian selatan, Superindo telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Komitmen mereka terhadap kualitas dan kesegaran produk, yang tercermin dalam slogan "Lebih Segar, Lebih Hemat, dan Lebih Dekat", telah berhasil memikat hati konsumen. Superindo pun sukses menjadi pilihan utama untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Namun, di balik kesuksesan ini, terdapat kolaborasi bisnis internasional yang rumit dan menarik untuk dikaji lebih dalam. Keberhasilan Superindo membuktikan kekuatan sinergi antara pemain lokal dan internasional dalam menguasai pasar ritel Indonesia.