Belanegara – Kabar mengejutkan datang dari dunia investasi Indonesia. Sebuah kesepakatan senilai USD 2 miliar atau sekitar Rp33,3 triliun terjalin begitu cepat antara Indonesia dan Qatar. Investasi fantastis ini ditujukan untuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), dan prosesnya? Hanya memakan waktu 20 menit! Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait atau yang akrab disapa Ara, membuka tabir peristiwa kilat ini.
Ara, yang ditemui usai acara Halal Bihalal Apindo di Jakarta, Senin malam (14/4/2025), mengungkapkan bahwa kesepakatan tersebut tercapai setelah pertemuan bilateral Presiden Prabowo Subianto dan Emir Qatar, Sheikh Tamim Bin Hamad Al-Thani, di Istana Amiri Diwan, Doha. "Yang menarik dari diskusi itu, langsung terjadi kesepakatan," ujar Ara. Lebih mengejutkan lagi, Ara menjelaskan kecepatan keputusan investasi tersebut. "Emir Qatar menyampaikan, ‘Saya siap, ayo kita mulai sesuatu yang nyata’. Dalam 20 menit dia menyiapkan USD 2 miliar, jadi Indonesia juga USD 2 miliar," paparnya.

Kecepatan keputusan Emir Qatar ini ternyata dilatarbelakangi rasa penasarannya terhadap Danantara. Menurut Ara, Emir Qatar secara langsung menanyakan kepada Prabowo Subianto, "Apa itu Danantara?" Pertanyaan ini kemudian dijawab Presiden Prabowo dengan penjelasan lugas mengenai Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia tersebut. Penjelasan tersebut tampaknya sangat meyakinkan, sehingga langsung berbuah kesepakatan investasi besar dalam waktu singkat.
Keberhasilan ini tentu menjadi sorotan bagi dunia ekonomi Indonesia. Kecepatan dan nilai investasi yang signifikan menunjukkan kepercayaan tinggi Qatar terhadap potensi Danantara dan perekonomian Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo. Proses negosiasi yang efisien ini patut diapresiasi dan menjadi contoh bagaimana kerjasama internasional yang strategis dapat menghasilkan dampak positif yang besar dan cepat bagi perekonomian nasional. Investasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pembangunan dan kemajuan Indonesia ke depan. Namun, detail teknis dan rencana penggunaan dana tersebut masih perlu diungkap lebih lanjut untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif.